Pemerintah menganggarkan dana Rp900 miliar bagi Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2012 untuk program pembatasan bahan bakar minyak (BBM) pada bulan April nanti. Namun pengalokasian dana ini masih menunggu kajian dari Kementerian ESDM.
Menurut Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati, pihaknya belum menerima laporan dari Kementerian ESDM apakah dana ini turut digunakan untuk penyediaan alat konversi bahan bakar minyak ke gas.
"Tadinya ada rencana juga katanya (alat konversi) bisa dicicil, bisa diberikan potongan harga. Kami masih harus tunggu dulu karena kami belum bisa putuskan tanpa kejelasan dari usulan dan program apa yang akan dieksekusi," ujarnya saat ditemui dikantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu 4 Januari 2012.
Pemerintah, lanjutnya, dalam menjalankan program pembatasan ini tetap mengedepankan aspek obyektifitas dan efisiensi. Dan program penyediaan alat konversi ini bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya Kementerian Perhubungan juga telah menjalankan program ini.
Ditempat yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, memastikan penyediaan alat konversi ini menggunakan dana APBN. Namun belum diketahui alokasi dana untuk alat konversi ini. "Belum tahu persisnya. Masih dihitung," imbuhnya.
Jangka waktu tiga bulan dirasa Hatta tidak cukup untuk mencapai kesempurnaan. "Kalau saya katakan siap atau semua beralih ke gas, tentu tidak. Secara bertahap semua berjalan," ujarnya.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM akan menyiapkan tim sosialisasi dan pengawasan untuk mendukung kelancaran program pembatasan ini. "Selain itu Pertamina siap bangun LGV dan LNG," ujar Hatta. (eh)
sumber
0 komentar:
Posting Komentar